Untuk ke tiga kalinya, Ruang Rupa bekerja sama dengan rekan-rekan seniman muda ibukota yang tergabung dalam Jakarta 32o C menyelenggarakan project 32o C, sebuah project seni yang bertujuan sebagai forum pertemuan antar mahasiswa di Jakarta dan untuk menampilkan karya-karya visual terbaru mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta kepada masyarakat luas. Jakarta 32o C adalah sebuah pameran besar bagi karya-karyamahasiswa di Jakarta, yang diselenggarakan 2 tahun sekali pada tahun genap sejak tahun 2004, yang diawali dengan mengadakan road show ke berbagai kampus, pengkoleksian karya mahasiswa, pendataan karya, forum presentasi, pertemuan, diskusi dan penyeleksian karya. Program dalam project tahun ini meliputi: pameran, pemutaran film dan video, workshop, diskusi, dan pemberian penghargaan untuk 5 karya terbaik.
Tahun ini ruang rupa membuat posternya dengan visual ayam, ikan lele dkk yang sering kita jumpai pada tenda-tenda makan di pinggir jalan. Ruang rupa mengambil unsur-unsur yang sering dijumpai di Jakarta.Kita sering melihat lambang-lambang tersebut di tenda-tenda pinggir jalan yang sekiranya jika kita melihat simbol itu kita sudah tau itu adalah tenda penjual makanan seperti 32 derajat yang diambil dari suhu kota Jakarta yang panas.
Dalam konteks organisasi seni, ruangrupa sebagai sebuah organisasi seni telah melakukan kerja mediasi (produksi/kolaborasi/eksperimentasi kreatif), diseminasi (promosi/publikasi/penerbitan), serta telaah/dokumentasi terhadap perkembangan seni rupa dan fenomena budaya visual selama 8 tahun sejak didirikan pada tahun 200. Keseluruhan program kerja ini dilakukan secara intensif oleh ruangrupa untuk mendukung perkembangan seni rupa
Untuk itu, berbeda dari 2 kali penyelenggaran sebelumnya, kali ini ruangrupa membuat tema khusus pada project
Lewat karya-karya seniman muda ini, menarik untuk disaksikan bagaimana mereka memiliki kecenderungan untuk membawa “dunianya” dan “kesenangannya” ke dalam karyanya. Ketertarikan anak muda akan budaya pop seperti film, music, desain, fashion, subkultur dan lain-lain, banyak mempengaruhi karya mereka. Pameran ini diharapkan dapat memperlihatkan perkembangan visual terbaru dari karya mahasiswa, juga sekaligus dapat memperlihatkan fenomena budaya popular masa kini.
Karya-karya yang dipamerkan adalah karya 2 dimensi seperti Foto, Lukisan, Social Campaign, graffiti sampai Instalasi dan karya-karya seni Audio visual baik film-film dokumenter maupun video art.

Salah satu karya instalasi karya Syifa Nur Afiffah yang berjudul Kehidupan Bawah Air VS Jakartaku adalah karya instalasi yang sangat unik dimana aquarium yang bentuknya sangat unik diisi dengan ikan-ikan kecil.

Instalasi Interaktif dapat yang dipakai oleh semua orang untuk foto-foto layaknya lulusan / wisudawan universitas ini dibuat oleh Mellowdramamagenta dengan judul Oleh-oleh Buat Orang Tua dengan ukuran 90-120 cm sempat menarik perhatian pengunjung dengan mengambil foto-foto.

Instalasi interaktif karya Eko Bintang dengan judul Aku=Kamu#Aku sangat menarik perhatian pengunjung dengan mencoba membuat ciri dari wajah nya sendiri. Dengan spidol dan penghapus, pengunjung dapat menghapus dan menggantikannya dengan gaya wajahnya pada gambar wajah yang sudah disediakan. Konsep dari instalasi ini adalah bagaimana orang lain dapat mengingat wajah kita dengan tambahan beberapa imajinasi yang membentuk sosok kita.

Daniel R.K.Kampua
"Petjes" Identitas Hidupku
Fotografi (86 buah) 12,7 x 17,8 cm / 5r

Muhammad Yakub
"Tool Toys"
objek 3d

Bujangan Urban
"Aku dan Jakarta"
Mix Media
berawal dari sebuah rasa kejenuhan terhadap kota tempat tinggal dimana rasa kebersamaan, pertemanan dan kasih sayang hanya harapan belaka. Titik jenuh dari kehidupan jakarta yang padat memerah yang menjadi kebangkitan untuk keterpurukan aku, dia, kamu, mereka, dirinya dan sekitar kita.

Aditya Fachrizal Hafiz
24 jam
Fotografi 60 x 40 cm

Karya Audio visual karya-karya mahasiswa Untar yang ikut berpartisipasi diantaranya Antik Production "Pelan Tapi Pasti", Titik Koma " Taman Ria" dan Hendra Bhakti "Kios".

AP Bestari
Luka Sepanjang Hayat
Drypoint
Sebuah catatan hitam selama PD II di koloni Jepang dan wilayah perang salah satunya adalah perbudakan seks yang memaksa perempuan-perempuan untuk menjasi wanita penghibur yang dikenal dengan sebutan Jugun Ianfu.


Jeany Pebriawayani
Figur Box
Instalasi berukuran 170 x 61 cm ini menyita perhatian pengunjung ketika baru masuk ke ruang pameran. Karena ide orisinil nya yang membuat sebuat instalasi interaktif dimana kotak-kotak bagian atas (muka dengan ekspresi) dapat diputar-putar sehingga berubah dengan gambar dibawahnya.







Heri Bertus
Dede-Dede Sadisme"
Dengan teknik drawing diatas kertas stiker, Heri mengangkat sisi lain dari kehidupan remaja putri yang biasanya terlihat lucu namun dari kelucuannya itu terdapat sisi sadisme yang dikarenakan oleh tekanan dari realitas hidup dapat meledak dan bahkan dapat menyakiti dirinya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar